Langsung ke konten utama

Rasa Cukup

Terkadang kita enggan memulai sesuatu karena ada sesuatu yang belum cukup pada diri kita maupun luar kita. "Aku nanti aja deh mulainya, pas lagi mood", "Aku belum bisa kerja karena belum punya pengalaman ini dan itu", "Mulai nulis tesis pas paper itu udah keluar aja deh", "Baru mulai sholat pas kalau udah dapat petunjuk aja deh", "Baru mulai nabung buat nikah/rumah pas udah umur XX aja deh", "Baru publish artikel pas aku rasa udah perfect aja deh"

Seringkali rasa tidak cukup membuat kita menunda, tetapi tidak jarang juga rasa tidak cukup membuat kita gelisah. "Duh, ini proyek belum kelar mana deadline udah 1 minggu lagi", "Kapan ya aku bisa dapat pencapaian kayak dia?", "Kapan ya punya rumah sendiri? Takutnya nanti nggak kesampaian".

Rasa tidak berkecukupan hanya membawa bencana yang membuat kita menjadi tidak cukup beneran. Mungkin ada orang yang bertanya, "kalau kita selalu merasa cukup, nanti nggak bakal ada progress dong?", rasa cukup itu wajibnya adanya di jiwa, di pikiran mungkin wajar saja kalau beberapa hal kita anggap tidak cukup atau tidak sesuai kriteria. Pikiran punya kriteria terbatas yang bisa kita penuhi, misal proyek ini kelar apabila requirement X dan Y sudah terpenuhi. Sebaliknya, untuk jiwa, tidak ada yang bisa mengisi kekosongan jiwa melainkan rasa cukup itu sendiri.

Orang sekaya apapun, kalau jiwanya masih merasa belum cukup, ia akan terus mencari materi seberapa banyak pun itu untuk mengisi ketidakcukupan jiwanya. Mengapa banyak orang seringkali salah mengira bahwa kekayaan menjadi salah satu kriteria kecukupan? misal "Aku akan tenang kalau aku sudah sukses nanti". Jadi "tenang" itu kondisional? dan sebelum mencapai kondisi itu, yang mana mungkin akan memakan waktu yang lama, kita dalam keadaan tidak tenang?

Dalam buku Think and Grow Rich, 1937, Napoleon Hill menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mendapatkan suatu hal yang kita inginkan adalah kita harus berpikir bahwa hal yang kita inginkan tersebut sudah kita dapatkan, atau sebenarnya sudah kita punyai. Hal yang kita harus lakukan selanjutnya adalah mewujudkan (manifest) hal tersebut tanpa memikirkan semua kegelisahan dan ketidakcukupan yang diakibatkan karena pikiran "ketidakpunyaan".

Dalam Islam, kita punya prinsip syukur dan tawakkal. Syukur artinya berterima kasih atas segala yang sudah dituliskan untuk kita di sini dan selalu merasa cukup. Kita tidak perlu bahagia terlebih dahulu untuk bersyukur, justru malah sebaliknya, kita bersyukur lalu kita merasa bahagia. Tawakkal artinya berserah diri, percaya bahwa Tuhan sudah memberikan yang terbaik untuk kita apapun itu yang terjadi dan apapun itu yang dilihat oleh pikiran kita yang terbias oleh preferensi duniawi ini. Saat kita bertawakkal, kita juga harus menali "domba" kita agar tidak lepas. Artinya selama kita berserah diri, kita juga harus ikhtiar. Juga sebaliknya, saat kita berikhtiar, kita berserah diri, apapun hasilnya itulah yang terbaik untuk kita. Juga, bukankah Tuhan itu Yang Maha Pemberi Kecukupan (Al-Muqit)?

Sekian artikel untuk siang hari ini, semoga bisa diambil hikmahnya. Apabila ada kesalahan itu dari penulis, apabila ada yang baik itu dari Tuhan.

Wallahua'lam

God knows best

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nekat Ambil IELTS Academic

Suatu hari, aku dapat info dari temen kalo ada kesempatan research intern di luar. Sempet tertarik kayak biasanya, aku buka infonya, ternyata butuh syarat IELTS minimal 6.5. Dilihat-lihat tanggal pendaftaran akhirnya tinggal sekitar dua minggu lagi. Belum juga IELTS juga butuh waktu buat dapat sertifikatnya, sama belajarnya. Dulu sempet denger kalo sertifikasi bahasa Inggris hasilnya baru dapat setelah 1 bulanan. Ada pikiran waktu itu yang ngomong "Kayaknya waktunya ngga cukup", tapi selang beberapa lama kemudian ada pikiran lagi yang ngomong "Kalo semua hal di dunia ini gampang, pasti semua orang bakal sukses dong". Lanjut, baca-baca tentang IELTS. Ternyata yang computer based dia bisa dapat hasil dengan waktu yang lebih cepat, sekitar tiga sampai lima hari setelah tes berlangsung. Melihat saldo tabungan waktu itu alhamdulillah masih cukup (biaya IELTS waktu itu Rp.3.150.000 termasuk pajak). Pada hari itu juga langsung booking tes IELTS di Jogja (yang tempatnya di ...

Cerita Dapat Kerja di Startup Luar

Artikel ini kubuat karena ada beberapa teman yang tanya tentang hal ini supaya lebih detail aja penjelasannya daripada ditulis di WhatsApp. Gimana kok bisa dapat kerjaan dari perusahaan luar? Kok bisa perusahaan percaya sama kamu? dan lain-lain. Bagian hikmah ada di bagian paling bawah. Cerita dimulai dari awal Agustus tahun 2022. Waktu itu karena ada keperluan untuk membantu ekonomi keluarga, sambil kuliah aku coba cari-cari penghasilan tambahan. Sebenarnya di waktu yang sama, sempat magang juga di komunitas open source di US, tapi waktu itu aku ngajuinnya kerja sukarela karena magang tersebut hanya untuk keperluan memenuhi kredit matakuliah. Lalu kucoba cari penghasilan tambahan yang cepat. Dulu sempat dapat lumayan dari AdSense blog dan channel YouTube semenjak masa SD akhir-SMP, tapi dari pengalaman, memang butuh waktu yang cukup lama dan kesabaran, tapi enaknya dari sini bisa dapat penghasilan pasif, dalam arti lain, meski ditinggal tidur sekalipun penghasilan tetap dapat. Pengh...

Cara Belajar Bahasa Asing (Part 1): Dekati Realita Jauhi Abstraksi

Kadang ada teman yang bertanya tentang bagaimana caraku belajar bahasa asing. Sering kali kujawab spontan tapi selang beberapa jam berlalu ada saja hal yang teringat seharusnya kukatakan tapi lupa kukatakan pada saat menjawabnya. Artikel kali ini membahas tentang jawabanku untuk teman yang bertanya "gimana sih kamu belajar bahasa itu?" (meskipun mungkin niatnya cuma untuk small talk ). Hal ini aku lihat berlaku untuk hampir semua bahasa yang kupelajari (saat ini ada sekitar tiga bahasa asing yang sedang kuseriusi: Inggris, Jepang, Arab). Simak penjelasan berikut yak! Dekati realita (jauhi abstraksi) Pada saat belajar bahasa asing untuk pertama kalinya, banyak orang yang menggunakan translasi untuk mempelajari hal tersebut, misalnya "'cat' artinya 'kucing'". Tidak sepenuhnya salah, tetapi yang dikhawatirkan pada saat seseorang menggunakan teknik ini adalah mereka akan terpaku ke abstraksi bahasa perantaranya. Pertama-tama, kita harus mengerti untuk ap...