Langsung ke konten utama

Umpama Ujian

Tidak ada namanya rezeki yang tertukar. Semuanya sudah ditulis. Sama juga dengan ujian. Tidak ada ujian yang tertukar. Yang dapat ujian paket A, ya dapat paket A.

Terkadang aku berpikir tentang hidup ini sebagai sistem ujian paling sempurna. Kalau pernah main game competitive, pasti tahu apa itu matchmaking. Terkadang aku berpikir ini adalah sistem matchmaking paling sempurna.

Sistem yang ujiannya selalu tepat sasaran. Dimana kita butuh perbaikan, di sana langsung kita diberikan ujian. Ujiannya juga tidak terlalu sulit maupun terlalu mudah, dalam kata lain seimbang. Ujiannya selalu menyesuaikan dengan tingkat kemampuan kita.

Terkadang aku berpikir, rezeki yang diberikan kepada kita itu layaknya pulpen dan kertas pada saat kita mengerjakan ujian tulis. Kita harus mengerjakan ujian tersebut dengan menuliskan sesuatu pada kertas yang kosong. Kertas itu adalah waktu.

Semua orang dapat jatah tinta pulpen dan lembaran kertasnya masing-masing. Ada yang dapat kertas banyak, dan tinta banyak. Bisa diumpamakan dengan orang yang hartanya banyak, lagi umurnya panjang. Ada yang tinta sedikit, kertas banyak. Umurnya panjang, tapi harta atau kesehatan sedikit. Ada yang tintanya banyak, kertas sedikit. Harta melimpah, umur pendek. Ada juga yang tinta setetes, dan kertas cuma sesobek.

Ujian tulisnya simpel. Buatlah essay tentang hidup kalian. Berapapun tinta dan kertas yang kita punya, semuanya punya probabilitas lulus dan gagal yang sama. Bahkan yang punya tinta setetes dan kertas sesobek pun masih bisa lulus dengan membuat essay satu kata. Asalkan kata itu adalah kata kebaikan.

Hikmah:
- Selalu penuhi hidup dengan kebaikan, sesedikit apapun rezeki yang kita punya. Jangan lihat tinta dan kertas orang lain. Mereka yang punya tinta banyak bukan berarti selalu dapat menulis kebaikan. Banyak yang menggunakan tintanya untuk menulis keburukan karena lalai dan tidak tahu bahwa ternyata jatah kertasnya hanya sedikit. Dia kira masih punya banyak kertas jadi kiranya bisa menulis kebaikan nanti. Jangan juga remehkan orang yang hanya dapat tinta sedikit. Seringkali saat orang tahu tintanya sedikit, ia akan sangat hati-hati saat menulis kalimatnya, agar kalimat tersebut senantiasa berupa kalimat kebaikan.
- Saat diberi tinta banyak, selalu sadar bahwa ini adalah ujian.
- Saat diberi tinta sedikit, jangan pesimis, selalu sadar ini adalah ujian.
- Tidak ada yang namanya ujian tertukar. Ini adalah sistem ujian paling sempurna :).

Wallahu a'lam 
And God knows best

Kalau dipikir-pikir, mungkin agak oversimplifikasi. Nyatanya adalah, kita tidak tahu seberapa besar tinta yang kita punya dan apalagi jumlah kertas yang kita punya. Tapi seringkali, kita bisa tahu seberapa banyak tinta yang kita punya pada satu titik waktu.

Misal, kita dapat bonus gaji atau mungkin paid holiday, kita sudah tahu kita dapat tinta segitu. Tinggal kita mau tulis apa dengan tinta tersebut. Tapi, kita tidak pernah tahu kertas kita tinggal seberapa banyak lagi. Namun, pasti, kertas tersebut akan habis pada saat kita sedang menulis. Beberapa orang mengatasi ketidaktahuan tentang jatah kertas tersebut dengan cara menulis seolah-olah itu adalah lembaran terakhir yang ia tulis.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Belajar Bahasa Asing (Part 1): Dekati Realita Jauhi Abstraksi

Kadang ada teman yang bertanya tentang bagaimana caraku belajar bahasa asing. Sering kali kujawab spontan tapi selang beberapa jam berlalu ada saja hal yang teringat seharusnya kukatakan tapi lupa kukatakan pada saat menjawabnya. Artikel kali ini membahas tentang jawabanku untuk teman yang bertanya "gimana sih kamu belajar bahasa itu?" (meskipun mungkin niatnya cuma untuk small talk ). Hal ini aku lihat berlaku untuk hampir semua bahasa yang kupelajari (saat ini ada sekitar tiga bahasa asing yang sedang kuseriusi: Inggris, Jepang, Arab). Simak penjelasan berikut yak! Dekati realita (jauhi abstraksi) Pada saat belajar bahasa asing untuk pertama kalinya, banyak orang yang menggunakan translasi untuk mempelajari hal tersebut, misalnya "'cat' artinya 'kucing'". Tidak sepenuhnya salah, tetapi yang dikhawatirkan pada saat seseorang menggunakan teknik ini adalah mereka akan terpaku ke abstraksi bahasa perantaranya. Pertama-tama, kita harus mengerti untuk ap...

Cerita Dapat Kerja di Startup Luar

Artikel ini kubuat karena ada beberapa teman yang tanya tentang hal ini supaya lebih detail aja penjelasannya daripada ditulis di WhatsApp. Gimana kok bisa dapat kerjaan dari perusahaan luar? Kok bisa perusahaan percaya sama kamu? dan lain-lain. Bagian hikmah ada di bagian paling bawah. Cerita dimulai dari awal Agustus tahun 2022. Waktu itu karena ada keperluan untuk membantu ekonomi keluarga, sambil kuliah aku coba cari-cari penghasilan tambahan. Sebenarnya di waktu yang sama, sempat magang juga di komunitas open source di US, tapi waktu itu aku ngajuinnya kerja sukarela karena magang tersebut hanya untuk keperluan memenuhi kredit matakuliah. Lalu kucoba cari penghasilan tambahan yang cepat. Dulu sempat dapat lumayan dari AdSense blog dan channel YouTube semenjak masa SD akhir-SMP, tapi dari pengalaman, memang butuh waktu yang cukup lama dan kesabaran, tapi enaknya dari sini bisa dapat penghasilan pasif, dalam arti lain, meski ditinggal tidur sekalipun penghasilan tetap dapat. Pengh...