Di suatu tempat di alam terbuka, di suatu tempat yang mirip dataran rendah Afrika, dimana rumput-rumputnya hijau, dan matahari ada di posisi barat (hampir terbenam), ada seekor singa berjalan dengan pemiliknya. Si singa memiliki postur badan yang besar, sangat suka berjalan bersama pemiliknya, seperti kucing bersama majikannya. Pemiliknya sudah merawat singa tersebut sejak singa tersebut lahir. Layak saja apabila singa tersebut sangat sayang kepada pemiliknya, dan juga sebaliknya.
Pada saat ini, pemiliknya mengajak singa tersebut untuk berjalan menuju sebuah bangunan yang mirip seperti bangunan yang sering dibangun oleh bangsa roma. Bangunan tersebut berdiri kokoh di tengah-tengah rerumputan hijau dan disinari oleh matahari yang bersinar dari arah barat yang hampir terbenam. Bangunan tersebut memiliki pilar-pilar, tetapi jarak antara lantai dengan atapnya tidak terlalu tinggi, mungkin sekitar 2.5 kali tinggi si singa. Hanya ada satu dinding yang menutupi bagian utara bangunan, sedangkan pilar-pilar hanya berada pada sisi selatan bangunan, sisi barat dan timur terbuka. Ada dua lampu di dalamnya, lampunya menyala dengan warna kuning hangat layaknya matahari. Yang paling menonjol adalah ada sebuah sel penjara yang dibuat dari kumpulan jeruji besi di tengah-tengah bangunan.
Saat sampai ke bangunan tersebut, singa masuk ke dalam sel dan pemiliknya mengunci sel tersebut. Pemiliknya berjanji ia akan kembali lagi dan membuka sel tersebut. Si singa hanya bisa mengangguk, dibarengi dengan rasa bingung karena tidak tahu kenapa pemiliknya melakukan ini, dan sedih karena harus berpisah dengan pemiliknya untuk sementara. Pemiliknya berkata, bangunan ini akan melindungimu sampai aku kembali untuk membuka sel ini lagi nanti. Singa hanya bisa mengangguk lagi, meskipun sedih, ia menutupi rasa sedihnya dengan pikiran bahwa pemiliknya akan kembali lagi dalam waktu sebentar, mungkin beberapa jam lagi. Pemiliknya pun meninggalkan bangunan tersebut, meninggalkan singa sendirian dengan bangunan itu. Tidak ada makhluk hidup apapun di situ kecuali si singa.
Setiap jam si singa menunggu akan kehadiran pemiliknya, namun pemiliknya tidak datang juga. Jam berganti hari, hari berganti bulan, bulan berganti tahun, tahun menjadi puluhan tahun. Singa terus menunggu di dalam sel tersebut karena hanya itu yang bisa ia lakukan. Menunggu dan percaya akan janji pemilik kesayangannya yang akan menjemputnya kembali suatu hari nanti.
Komentar
Posting Komentar