Langsung ke konten utama

Menghafal dan Belajar Jadi Lebih Efektif dengan Spaced Repetition System

Spaced Repetition System merupakan salah satu metode menghafal yang mewajibkan penggunanya untuk me-review hafalannya dalam jangka waktu yang optimal. Metode ini udah dipakai oleh banyak orang untuk mempelajari banyak hal seperti kosakata bahasa asing dan sebagainya yang umumnya memiliki diksi sampai ribuan yang tidak mungkin untuk dihafal dalam sekali jalan.

Dari pengalaman pribadi, metode ini sangat membantu banget untuk menghafal kosakata bahasa Jepang yang terkenal banyak homonimnya dan bentuk kanji yang sering kali ngga jelas. Bukan cuma bahasa, aku pribadi juga pakai metode ini buat mempelajari hal-hal akademik di dunia perkuliahan, jadi sering pengalaman pas ditanya temen sebelum ujian terutama teori "fid, kamu belajar apa buat ujian?", rada bingung mikir jawabannya karena belajarku sebelum ujian itu dikit banget karena emang udah dicicil dari awal semester.

Cara kerja SRS simpel banget tapi cukup efektif dan efisien. Umumnya dalam bentuk flashcard (nanti untuk aplikasi ada di akhir artikel). Tiap-tiap kartu mengandung pasangan pertanyaan dan jawaban yang pada umumnya bisa dijawab dengan mudah. Misal ada kartu pertanyaannya "Apa arti dari kata '森'?" nanti jawabannya "Hutan".  Biasanya akan ada banyak kartu, kalau belajar buat ujian paling cuma ada 150 an kartu, tergantung dari kompleksnya materi. Kalau buat belajar bahasa bisa sampai tiga ribu lebih kartu.

Nanti kita akan mempelajari dan mereview kartu-kartu tersebut satu persatu. Misal kartu A bisa kita jawab dengan mudah, kita akan tandai kartu A sebagai mudah untuk dijawab, nah nanti kartu A ini akan muncul di waktu lain yang lumayan jauh, misal satu minggu. Lalu nanti ada kartu B, yang ini susah kita jawab, nanti kartu ini akan muncul 30 menit lagi. Intinya adalah semakin mudah kita menjawab kartu tersebut, kartu tersebut akan lebih jarang muncul lagi, dan semakin sulit kartunya, kartu itu akan semakin sering muncul. Bisa jadi juga kartu yang tadinya mudah kita jawab, ternyata pas kartu itu muncul di kemudian hari kita jadi lupa, nanti kita tandai kartu itu sebagai sulit dijawab sehingga akan sering muncul lagi. Atau, ada kartu yang selalu kita tandai sebagai mudah, nanti jeda waktu kartu itu akan bertumpuk, misal 30 hari, 6 bulan, 1 tahun, bahkan bisa sampai 10 tahun lagi kita akan ketemu kartunya.

Hal ini menurutku efisien karena kita hanya memfokuskan mayoritas waktu kita kepada titik kelemahan kita. Daripada mereview 1000 kartu yang sama setiap harinya, dengan SRS kita bisa mereview mungkin hanya 10 kartu perhari. Intinya adalah kerja cerdas, kerja kerasnya kita fokuskan untuk kartu yang memang sulit untuk kita pahami.

Salah satu aplikasi yang populer dan sering digunakan untuk SRS adalah Anki (https://apps.ankiweb.net/). Ada versi Android, iOS, dan juga PC. Enaknya dari aplikasi ini adalah antarmukanya yang simpel dan mudah untuk berbagi deck (kumpulan kartu) kepada pengguna lain. Jadi kalau ada temen atau orang luar sana yang udah buat deck, kita ngga perlu buat deck lagi, tinggal minta aja punya mereka, meskipun kita bisa juga buat deck sendiri. Contoh kumpulan deck: https://ankiweb.net/shared/decks?search=arabic.


Beberapa tips yang pengin aku share ke temen-temen mengenai SRS:

  • Harus review rutin.
    • Aplikasi SRS akan selalu menyuguhi kita kartu-kartu untuk direview setiap harinya. Dia tahu apa saja kartu yang harus direview hari ini. Misal kita ngga review kartu hari ini, nanti dia akan numpuk ke hari berikutnya. Contoh: hari ini ada 20 kartu yang harus direview, tapi kita ngga review, terus besok ada 20 kartu lagi, jadi besok akan ada 40 kartu yang harus direview (kartu yang belum kita review kemarin dan juga kartu yang emang jadwalnya harus direview hari ini). Kalau kita tinggal seminggu aja, bisa-bisa kartu yang harus direview menumpuk. Pernah pengalaman sehari harus review 1000 kartu karena ngga review kartu beberapa minggu wkwk.
  • Jujur, tandai sesuai kemampuan asli kita
    • Jadi tiap kali review, kita akan ditanya oleh aplikasi SRS, ini kartu menurutmu sulit untuk kamu jawab apa ngga? Semisal sulit, ya jawab sulit, jangan jawab gampang karena nanti akan mempersulit dirimu sendiri nantinya. Yang sulit malah jadi jarang muncul, nantinya malah tambah sulit lagi buat kita ngafalinnya. Juga dengan kebalikannya, misal gampang, langsung jawab gampang, kalau kita jawab sulit, nanti dia bakal sering muncul, nanti malah ngerepotin diri kita sendiri.

Sekian artikel di pagi hari ini. Buat temen-temen yang mau belajar bahasa baru atau hal-hal yang ribet menurutku bisa banget buat pake metode ini. Aku pribadi juga orang yang sering lupa, semenjak pakai metode ini, hal yang dulu aku anggap ngga mungkin, belajar bahasa asing (Jepang), jadi hal yang paling mungkin untuk kulakukan. Jadi masih nunggu apa lagi? Seharusnya kita bersyukur dan manfaatin teknologi yang ada sekarang dengan baik. Semoga bermanfaat.

Wallahua'lam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nekat Ambil IELTS Academic

Suatu hari, aku dapat info dari temen kalo ada kesempatan research intern di luar. Sempet tertarik kayak biasanya, aku buka infonya, ternyata butuh syarat IELTS minimal 6.5. Dilihat-lihat tanggal pendaftaran akhirnya tinggal sekitar dua minggu lagi. Belum juga IELTS juga butuh waktu buat dapat sertifikatnya, sama belajarnya. Dulu sempet denger kalo sertifikasi bahasa Inggris hasilnya baru dapat setelah 1 bulanan. Ada pikiran waktu itu yang ngomong "Kayaknya waktunya ngga cukup", tapi selang beberapa lama kemudian ada pikiran lagi yang ngomong "Kalo semua hal di dunia ini gampang, pasti semua orang bakal sukses dong". Lanjut, baca-baca tentang IELTS. Ternyata yang computer based dia bisa dapat hasil dengan waktu yang lebih cepat, sekitar tiga sampai lima hari setelah tes berlangsung. Melihat saldo tabungan waktu itu alhamdulillah masih cukup (biaya IELTS waktu itu Rp.3.150.000 termasuk pajak). Pada hari itu juga langsung booking tes IELTS di Jogja (yang tempatnya di ...

Cerita Dapat Kerja di Startup Luar

Artikel ini kubuat karena ada beberapa teman yang tanya tentang hal ini supaya lebih detail aja penjelasannya daripada ditulis di WhatsApp. Gimana kok bisa dapat kerjaan dari perusahaan luar? Kok bisa perusahaan percaya sama kamu? dan lain-lain. Bagian hikmah ada di bagian paling bawah. Cerita dimulai dari awal Agustus tahun 2022. Waktu itu karena ada keperluan untuk membantu ekonomi keluarga, sambil kuliah aku coba cari-cari penghasilan tambahan. Sebenarnya di waktu yang sama, sempat magang juga di komunitas open source di US, tapi waktu itu aku ngajuinnya kerja sukarela karena magang tersebut hanya untuk keperluan memenuhi kredit matakuliah. Lalu kucoba cari penghasilan tambahan yang cepat. Dulu sempat dapat lumayan dari AdSense blog dan channel YouTube semenjak masa SD akhir-SMP, tapi dari pengalaman, memang butuh waktu yang cukup lama dan kesabaran, tapi enaknya dari sini bisa dapat penghasilan pasif, dalam arti lain, meski ditinggal tidur sekalipun penghasilan tetap dapat. Pengh...

Cara Belajar Bahasa Asing (Part 1): Dekati Realita Jauhi Abstraksi

Kadang ada teman yang bertanya tentang bagaimana caraku belajar bahasa asing. Sering kali kujawab spontan tapi selang beberapa jam berlalu ada saja hal yang teringat seharusnya kukatakan tapi lupa kukatakan pada saat menjawabnya. Artikel kali ini membahas tentang jawabanku untuk teman yang bertanya "gimana sih kamu belajar bahasa itu?" (meskipun mungkin niatnya cuma untuk small talk ). Hal ini aku lihat berlaku untuk hampir semua bahasa yang kupelajari (saat ini ada sekitar tiga bahasa asing yang sedang kuseriusi: Inggris, Jepang, Arab). Simak penjelasan berikut yak! Dekati realita (jauhi abstraksi) Pada saat belajar bahasa asing untuk pertama kalinya, banyak orang yang menggunakan translasi untuk mempelajari hal tersebut, misalnya "'cat' artinya 'kucing'". Tidak sepenuhnya salah, tetapi yang dikhawatirkan pada saat seseorang menggunakan teknik ini adalah mereka akan terpaku ke abstraksi bahasa perantaranya. Pertama-tama, kita harus mengerti untuk ap...