Langsung ke konten utama

Kucing dan pemiliknya

Pernahkah kamu melihat kucing? Ya, kucing yang selalu mengeong di sekitarmu untuk mendapat makanan. Mereka selalu mengeong dan mengelus-elus kakimu untuk mendapatkan makanan darimu. Dia tahu kadang kali kamu tidak memberikannya, tetapi dia tidak pernah putus asa, setiap kali kamu lewat didepannya atau bahkan menutup pintu, dia akan selalu menunggu di depan pintu sambil mengeong untuk waktu yang cukup lama. Kadang kala hati kita luluh terlebih dahulu sehingga kita memberi mereka makanan.

Kucing di sini sebernarnya sangat mirip seperti hamba Tuhan yang berdoa kepada Tuhannya. Bedanya adalah Tuhan memiliki sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang pasti setiap orang yang berdoa akan dibalas doanya dengan yang terbaik. Tuhan akan malu apabila ada hambanya yang berdoa dengan mengangkat tangan tinggi-tinggi tetapi tidak dikabulkan. Mirip seperti kita dan kucing. Bedanya kucing di sini tidak memiliki akal yang tinggi dibandingkan kita, dia hanya mengetahui yang terlihat saja, dia tahu bahwa kita bisa memberikannya makan, apabila kucing memiliki akal yang sama dengan kita, pasti saja dia akan meminta kepada Tuhannya dengan ketaatan yang luar biasa. Kita bisa meniru dari sini, paling minimal seperti kucing, apabila kucing tersebut meminta kepada Tuhannya seperti dia meminta kepada kita, kemungkinan besar Tuhan akan memberikan apapun yang diinginkannya.

Ada juga kucing yang meminta hanya pada saat lapar saja, dan ada juga kucing yang selalu bermain dengan pemiliknya dan menyenangkan hati pemiliknya entah itu saat lapar maupun tidak. Tentu saja, kucing yang selalu menyenangkan hati pemiliknya akan lebih kita sukai daripada kucing yang hanya datang untuk makan saja, meskipun kita juga memberi makan keduanya. Mirip sekali seperti Tuhan kita Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Hikmahnya, jadilah hamba Tuhan yang menyenangi Tuhanmu juga, jadilah seperti kucing yang selalu menyenangkan hati pemiliknya, soal dikasih makan atau tidak, pemilikmu pasti akan memberi makan, entah itu datang pada saat hanya butuh atau tidak, bahkan manusia saja akan memberi makan kucing yang datang hanya pada saat lapar saja, bagaimana dengan Tuhan yang rasa kasih sayangnya lebih jauh tinggi setinggi langit daripada manusia, Dia sudah pasti akan memberi makan entah kamu menyenangkan hatinya ataupun tidak. Tetapi tetap jadilah yang menyenangkan hati pemilikmu, karena kamu tahu kucing yang menyenangi hatimu akan lebih kamu sukai dan kamu sayangi.

 (Arsip dari pos https://rafidaslam.web.ugm.ac.id/2021/04/14/kucing-dan-pemiliknya/ )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Belajar Bahasa Asing (Part 1): Dekati Realita Jauhi Abstraksi

Kadang ada teman yang bertanya tentang bagaimana caraku belajar bahasa asing. Sering kali kujawab spontan tapi selang beberapa jam berlalu ada saja hal yang teringat seharusnya kukatakan tapi lupa kukatakan pada saat menjawabnya. Artikel kali ini membahas tentang jawabanku untuk teman yang bertanya "gimana sih kamu belajar bahasa itu?" (meskipun mungkin niatnya cuma untuk small talk ). Hal ini aku lihat berlaku untuk hampir semua bahasa yang kupelajari (saat ini ada sekitar tiga bahasa asing yang sedang kuseriusi: Inggris, Jepang, Arab). Simak penjelasan berikut yak! Dekati realita (jauhi abstraksi) Pada saat belajar bahasa asing untuk pertama kalinya, banyak orang yang menggunakan translasi untuk mempelajari hal tersebut, misalnya "'cat' artinya 'kucing'". Tidak sepenuhnya salah, tetapi yang dikhawatirkan pada saat seseorang menggunakan teknik ini adalah mereka akan terpaku ke abstraksi bahasa perantaranya. Pertama-tama, kita harus mengerti untuk ap...

Cerita Dapat Kerja di Startup Luar

Artikel ini kubuat karena ada beberapa teman yang tanya tentang hal ini supaya lebih detail aja penjelasannya daripada ditulis di WhatsApp. Gimana kok bisa dapat kerjaan dari perusahaan luar? Kok bisa perusahaan percaya sama kamu? dan lain-lain. Bagian hikmah ada di bagian paling bawah. Cerita dimulai dari awal Agustus tahun 2022. Waktu itu karena ada keperluan untuk membantu ekonomi keluarga, sambil kuliah aku coba cari-cari penghasilan tambahan. Sebenarnya di waktu yang sama, sempat magang juga di komunitas open source di US, tapi waktu itu aku ngajuinnya kerja sukarela karena magang tersebut hanya untuk keperluan memenuhi kredit matakuliah. Lalu kucoba cari penghasilan tambahan yang cepat. Dulu sempat dapat lumayan dari AdSense blog dan channel YouTube semenjak masa SD akhir-SMP, tapi dari pengalaman, memang butuh waktu yang cukup lama dan kesabaran, tapi enaknya dari sini bisa dapat penghasilan pasif, dalam arti lain, meski ditinggal tidur sekalipun penghasilan tetap dapat. Pengh...

Umpama Ujian

Tidak ada namanya rezeki yang tertukar. Semuanya sudah ditulis. Sama juga dengan ujian. Tidak ada ujian yang tertukar. Yang dapat ujian paket A, ya dapat paket A. Terkadang aku berpikir tentang hidup ini sebagai sistem ujian paling sempurna. Kalau pernah main game competitive, pasti tahu apa itu matchmaking. Terkadang aku berpikir ini adalah sistem matchmaking paling sempurna. Sistem yang ujiannya selalu tepat sasaran. Dimana kita butuh perbaikan, di sana langsung kita diberikan ujian. Ujiannya juga tidak terlalu sulit maupun terlalu mudah, dalam kata lain seimbang. Ujiannya selalu menyesuaikan dengan tingkat kemampuan kita. Terkadang aku berpikir, rezeki yang diberikan kepada kita itu layaknya pulpen dan kertas pada saat kita mengerjakan ujian tulis. Kita harus mengerjakan ujian tersebut dengan menuliskan sesuatu pada kertas yang kosong. Kertas itu adalah waktu. Semua orang dapat jatah tinta pulpen dan lembaran kertasnya masing-masing. Ada yang dapat kertas banyak, dan tinta banyak. B...