Langsung ke konten utama

"AirTag-nya Google": Find My Device Network

Barusan dapat email tentang device yang saya pakai akan masuk Google Find My Device Network. Mungkin beberapa dari teman-teman pengguna Android juga akan mendapatkan notifikasi ini. Jadi sebenernya apa sih itu fitur Find My Device milik Google? dan kenapa sekarang ada Find My Device Network?

Find My Device?

Find My Device merupakan fitur milik Google yang dapat digunakan untuk menemukan device yang hilang, umumnya smartphone Android. Dengan menggunakan fitur ini, selama gawai masih terhubung ke internet dan akun kita ada di situ, kita akan dapat menemukan gawai kita dengan mudah melalui web Find My Device.

Kenapa Sekarang jadi Find My Device Network?

Fitur Find My Device sebelumnya sangat bermanfaat bagi orang yang lupa menaruh gawainya dimana, atau tiba-tiba jatuh di jalan, dll. Seperti yang disebutkan sebelumnya, fitur ini memerlukan satu syarat untuk dapat digunakan: gawai yang hilang harus terhubung ke internet. Hal ini menjadi masalah besar, bagaimana kalau tiba-tiba kuotanya habis atau semacamnya. Untuk hal itulah Find My Device Network dibuat.

Crowdsourcing adalah kunci

Cara kerja Find My Device Network adalah dengan menggunakan crowdsourcing, mirip seperti yang dilakukan oleh Apple untuk produk AirTag nya. Jadi gawai-gawai Android kalian (mari sebut dengan gawai host) akan memonitor gawai di sekitarnya dengan menggunakan bluetooth, apabila ada gawai yang terdeteksi oleh gawai host, maka gawai host akan segera mengirimkan keterangan gawai yang ditemukan beserta posisinya sekarang kepada server pusat.

Mayoritas gawai dapat menjadi gawai host, tetapi apabila kita tidak mau untuk berpartisipasi sebagai gawai host, kita juga bisa memilih untuk keluar dari Find My Device Network. Menurutku, kelebihan Find My Device Network dibanding Apple Network adalah Android memiliki market share yang lebih besar yaitu 3 miliar gawai, dibandingkan dengan 1 miliar gawai Apple, yang membuat jaringannya menjadi lebih besar.

Orang yang memiliki gawai yang hilang tersebut dapat langsung mengunjungi web Find My Device, dan web tersebut akan langsung mengambil data dari server pusat.

Untuk detil lebih lanjut dapat dilihat di link berikut. Terima kasih sudah membaca, kurang lebihnya mohon maaf. Karena cuma buat mengisi waktu luang sebentar saja, jadi artikelnya tidak terlalu mendetil, kalau temen-temen mau menambah penjelasan di kolom komentar juga boleh :)).

Wallahua'lam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nekat Ambil IELTS Academic

Suatu hari, aku dapat info dari temen kalo ada kesempatan research intern di luar. Sempet tertarik kayak biasanya, aku buka infonya, ternyata butuh syarat IELTS minimal 6.5. Dilihat-lihat tanggal pendaftaran akhirnya tinggal sekitar dua minggu lagi. Belum juga IELTS juga butuh waktu buat dapat sertifikatnya, sama belajarnya. Dulu sempet denger kalo sertifikasi bahasa Inggris hasilnya baru dapat setelah 1 bulanan. Ada pikiran waktu itu yang ngomong "Kayaknya waktunya ngga cukup", tapi selang beberapa lama kemudian ada pikiran lagi yang ngomong "Kalo semua hal di dunia ini gampang, pasti semua orang bakal sukses dong". Lanjut, baca-baca tentang IELTS. Ternyata yang computer based dia bisa dapat hasil dengan waktu yang lebih cepat, sekitar tiga sampai lima hari setelah tes berlangsung. Melihat saldo tabungan waktu itu alhamdulillah masih cukup (biaya IELTS waktu itu Rp.3.150.000 termasuk pajak). Pada hari itu juga langsung booking tes IELTS di Jogja (yang tempatnya di ...

Cerita Dapat Kerja di Startup Luar

Artikel ini kubuat karena ada beberapa teman yang tanya tentang hal ini supaya lebih detail aja penjelasannya daripada ditulis di WhatsApp. Gimana kok bisa dapat kerjaan dari perusahaan luar? Kok bisa perusahaan percaya sama kamu? dan lain-lain. Bagian hikmah ada di bagian paling bawah. Cerita dimulai dari awal Agustus tahun 2022. Waktu itu karena ada keperluan untuk membantu ekonomi keluarga, sambil kuliah aku coba cari-cari penghasilan tambahan. Sebenarnya di waktu yang sama, sempat magang juga di komunitas open source di US, tapi waktu itu aku ngajuinnya kerja sukarela karena magang tersebut hanya untuk keperluan memenuhi kredit matakuliah. Lalu kucoba cari penghasilan tambahan yang cepat. Dulu sempat dapat lumayan dari AdSense blog dan channel YouTube semenjak masa SD akhir-SMP, tapi dari pengalaman, memang butuh waktu yang cukup lama dan kesabaran, tapi enaknya dari sini bisa dapat penghasilan pasif, dalam arti lain, meski ditinggal tidur sekalipun penghasilan tetap dapat. Pengh...

Cara Belajar Bahasa Asing (Part 1): Dekati Realita Jauhi Abstraksi

Kadang ada teman yang bertanya tentang bagaimana caraku belajar bahasa asing. Sering kali kujawab spontan tapi selang beberapa jam berlalu ada saja hal yang teringat seharusnya kukatakan tapi lupa kukatakan pada saat menjawabnya. Artikel kali ini membahas tentang jawabanku untuk teman yang bertanya "gimana sih kamu belajar bahasa itu?" (meskipun mungkin niatnya cuma untuk small talk ). Hal ini aku lihat berlaku untuk hampir semua bahasa yang kupelajari (saat ini ada sekitar tiga bahasa asing yang sedang kuseriusi: Inggris, Jepang, Arab). Simak penjelasan berikut yak! Dekati realita (jauhi abstraksi) Pada saat belajar bahasa asing untuk pertama kalinya, banyak orang yang menggunakan translasi untuk mempelajari hal tersebut, misalnya "'cat' artinya 'kucing'". Tidak sepenuhnya salah, tetapi yang dikhawatirkan pada saat seseorang menggunakan teknik ini adalah mereka akan terpaku ke abstraksi bahasa perantaranya. Pertama-tama, kita harus mengerti untuk ap...